A. Kota Banjarmasin
Propinsi Kalimantan Selatan Ibukotanya Kota Banjarmasin dan wilayah ini
banyak dilalui sungai besar dan sungai kecil (kanal). Banyak sekali
kegiatan masyarakat yang dilakukan di sungai termasuk kegiatan
perdagangan yang dikenal dengan pasar terapung. Penduduk kota
Banjarmasin masih banyak yang tinggal di atas air. Rumah-rumah penduduk
dibangun diatas tiang atau diatas rakit dipinggir sungai.
Budaya sungai terus berkembang, memberikan corak budaya tersendiri dan
menarik. Salah satu kegiatan wisata paling menarik di kota Banjarmasin
adalah berjalan-jalan menyusuri sungai dan kanal. Daerah pinggiran kota
pemandangan alam sungainya masih asli dan wisatawan dapat menyusuri
sepanjang sungai Martapura dan sungai Barito dengan menggunakan perahu
Klotok dan Speedboat. Pusat Kota Banjarmasin terletak di sepanjang jalan
Pasar Baru, sementara kawasan perkantoran khususnya Bank terdapat di
jalan Lambung Mangkurat. Sungai Barito berada di sebelah Baratnya dari
pusat kota.
Sebagian besar kegiatan masyarakat di Banjarmasin terjadi sungai atau
disekitar sungai. Oleh karena itu sangatlah menarik menyaksikan
kehidupan Kota dari tengah sungai. Wisatawan dapat menyewakan perahu
motor yang mangkal di tepi sungai dengan tarif sekitar Rp. 75.000 per
jam guna memulai perjalanan menyusuri sungai melewati sejumlah lokasi
penarikan dengan waktu tempuh dua hingga tiga jam.
Perjalanan di mulai dengan melewati Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menuju
kepasar kuin dimana air sungai Kuin mengalir menuju sungai Barito.
Wisatawan dapat juga singgah di Pulau Kembang dan kemudian melanjutkan
perjalanan melalui penggergajian kayu di sungai Alalak dan kembali ke
Pusat Kota melalui Sungai Andai.
Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang sudah ada sejak dulu dan
merupakan refleksi budaya sungai orang Banjar. Pasar yang khas lagi unik
ini tempat melakukan transaksi di atas air dengan menggunakan perahu
besar maupun kecil yang berdatangan dari berbagai pelosok. Pasar
Terapung hanya berlangsung pada pagi hari sekitar jam 05.00 hingga 09.00
setiap hari. Dan dengan perahu Klotok dari Kota Banjarmasin dapat
dicapai sekitar 30 menit.
Wisatawan harus datang pagi-pagi untuk dapat melihat kesibukan Pasar
Terapung ini. Salah satu Pasar Terapung di Banjarmasin adalah Pasar Kuin
yang terletak di persimpangan antara Sungai Kuin dan Sungai Barito.
Sejak dahulu Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan terkenal dengan
hasil kayu dan rotan. Pada masa lalu kayu yang ditebang langsung dikirim
keluar Kalimantan, tetapi saat ini sebelum dikirim keluar daerah
terlebih dahulu diolah menjadi bahan setengah jadi, demikian juga untuk
industri rotan.
Sasirangan adalah batik khas Kalimantan Selatan yang pada jaman dahulu
digunakan untuk mengusir roh jahat dan hanya dipakai oleh kalangan
orang-orang terdahulu seperti keturunan raja dan bangsawan. Proses
pembuatan masih dikerjakan secara tradisional. Lokasi penjualannya di
kecamatan Banjar Timur, 20 menit dari pusat Kota Banjarmasin.
Salah satu Landmark Kota Banjarmaisn adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin
yang berada dijalan Jendral Sudirman. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin
berdiri megah dijantung kota Banjarmasin menghadap Sungai Martapura.
Bangunan Masjid arsitektur modern dengan di kelilingi lima menara yang
menjulang tinggi serta taman masjid yang luas dan indah. Masjid Raya
Sabilal Muhtadin berlantai dua mempunyai kapasitas tempat sholat untuk
15.000 jemaah dan merupakan masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan
Selatan dan pusat pengkajian agama Islam.

B. Kota Banjarbaru
Kota yang terletak di sebelah Tenggara Kota banjarmasin ini memiliki
sebuah Museum yang berisi benda-benda peninggalanSuku Banjar dan Dayak.
Patung-patung yang berasal dari Candi Hindu yang ada di Kalimantan juga
terdapat di Museum Lambung Mangkurat ini. Juga terdapat meriam, pedang
dan benda-benda lain sisa-sisa perang melawan Belanda. Koleksi Museum
Lambung Mangkurat lainnya adalah peralatan Sunat Tradisional Banjar
seperti Pisau dan Daun yang digunakan sebagai Antibiotic.
Museum Lambung Mangkurat terletak di Kota Banjarbaru sekitar 35 km dari
Kota Banjarmasin, menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya
serta gambaran dari pada wajah Kalimantan Selatan dalam berbagai aspek
kehidupan alam dan potensial alamnya.
Koleksi paling menarik dari Museum Lambung Mangkurat ini adalah
benda-benda hasil penggalian dari Candi-Candi Hindu seperti Candi Laras
di Rantau dan Candi Agung di Amuntai. Di Kalimantan Timur antara lain
Patung Sapi Nandi dan Symbol Alat Kelamin Dewa Syiwa yang disebut
Lingang. Sisa-sisa Candi Laras terdapat di Desa Margasari, di dekat Kota
Rantau, sedangkan sisa-sisa Candi Agung terdapat di Kota Amuntai yang
berjarak 150 km dari Banjarmasin.
Barang koleksi Museum terdiri dari peninggalan Sultan Banjar, benda
purbakala dari Candi Agung dan Candi Laras, Perkakas dari Batu, Ukiran
Kayu Ulin, Perkakas Pertanian dan Perabot Rumah Tangga, Alat Musik
Tradisional dan sebagainya.
Bangunan Museum ini perpaduan bentuk rumah tradisional yang bergaya modern diresmikan pada tahun 1979.
Pendulangan
Kawasan Pendulangan Intan Tradisional berada di Kecamatan Cempaka. Bagi
penduduk Desa Cempaka, mendulang intan merupakan mata pencaharian turun
temurun. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok mengali lobang
pada kedalam sekitar 10-12 meter dengan menggunakan perkakas tradisional
dan metode lama. Mereka bekerja keras mengadu nasib. Bahan galian
tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang
pendulang menemukan pula Batu Akik dan Pasir Emas.
Cempaka adalah kawasan penambangan intan dan emas yang terletak 47 km
dari Kota Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru. Di tempat ini
pengunjung dapat melihat langsung bagaimana para pekerja mencari Intan
atau Emas di lobang-lobang penuh galian dan penuh lumpur. Dari catatan
sejarah di tambang ini pernah ditemukan intan terbesar seberat 20 karat
pada tahun 1846, rekor ini kemudian dipecahkan pada tahun 1850 dengan
ditemukannya intan yang lebih besar lagi seberat 167,5 karat.
|
|
|

C. Kabupaten Banjar
Daya tarik Kota yang terletak di dekat Kota Banjarbaru ini adalah
suasana pasar tradisional yang hanya digelar setiap hari Jumat. Pasar
ini ramai dikunjungi para wanita Banjar dengan pakaian tradisional
mereka yang berwarna-warni. Di lokasi pasar ini terdapat sebuah bangunan
pasar berbentuk tradisional Banjar dengan atapnya yang berwarna biru.
Di pasar yang luas ini, wanita Banjar menjual aneka barang termasuk
berbagai jenis makanan. Jika anda penggemar batu permata, pasar ini
adalah tempatnya. Pedagang batu permata menyediakan berbagai macam
bentuk batu seperti intan dan batu permata lainnya, baik yang sudah di
asah ataupun yang masih kasar. Berbagai bentuk manik-manik juga tersedia
dan juga perhiasan perak. Anda juga dapat mengunjungi penggosokan intan
Kayu Tangi di Jalan Sukaramai, yang berada di belakang pasar ini.
Di jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat
penggosokan intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal
adalah penggosokan Intan Tradisional Kayu Tangi Martapura. Di sini intan
dan batu-batuan di bawa dan di gosok secara tradisional dengan berbagai
macam bentuk.
Selain terdapat penggosokan Batu Aji, tidak kalah menariknya adalah
kerajinan Manik-manik atau hiasan Arguci yang dikerjakan secara unik dan
berkelompok-kelompok oleh para pengrajin di Desa Melayu, Kecamatan
Martapura. Pemasarannya sampai ke Negara Malaysia dan Brunai Darussalam.
Danau Riam Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang
berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Berjarak sekitar 65 km dari
Kota Banjarmasin. Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi
Danau Riam Kanan yang luasnya 8000 hektar. Pulau Pinus yang terletak di
tengah danau merupakan tempat-tempat ideal untuk berekreasi keluarga
sambil menikmati kedamaian alam. Air danau yang jernih dan tenang
sangatlah ideal pula untuk bertamasya air, berenang, maupun memancing.
Tidak jauh dari Kota Martapura terdapat obyek wisata budaya yaitu Desa
Kelampayan Kecamatan Astambul, sebuah Makam Ulama besar yaitu Syekh
Muhammad Arsyad Al Banjari, penyebar agama Islam di Kalimantan, makam
ini banyak dikunjungi peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunai
Darussalam.
Pasar Terapung Lok Baintan berada di Sungai Martapura. Kegiatannya
hampir sama dengan Pasar Terapung yang ada di tepi Sungai Barito dan
yang membedakannya hanya para pedagang menggunakan topi yang disebut
Tanggui.
Taman Hutan Pinus letaknya sekitar sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin.
Rekreasi di bawah Hutan Pinus yang rindang, sehingga sangat baik duduk
di bawah pohon sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Taman
Hutan Pinus merupakan penghijauan kota dan kebun pembinaan. Taman Hutan
Raya Sultan Adam terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan,
sekitar 55 km dari Kota Banjarmasin yang mempunyai luas 106.400 ha.
Selain itu terdapat dua peninggalan jaman Belanda yang terletak 2 km
dari Tahura. Di sana ada Gajah Kampung, Rusa dan Buaya yang dilindungi.
Pengunjung datang setiap hari libur untuk menikmati alam yang indah dan
sejuk, juga sebagai tempat penelitian dan perkemahan bagi pelajar dan
mahasiswa.
|
|
|
C. Kabupaten Banjar
Daya tarik Kota yang terletak di dekat Kota Banjarbaru ini adalah
suasana pasar tradisional yang hanya digelar setiap hari Jumat. Pasar
ini ramai dikunjungi para wanita Banjar dengan pakaian tradisional
mereka yang berwarna-warni. Di lokasi pasar ini terdapat sebuah bangunan
pasar berbentuk tradisional Banjar dengan atapnya yang berwarna biru.
Di pasar yang luas ini, wanita Banjar menjual aneka barang termasuk
berbagai jenis makanan. Jika anda penggemar batu permata, pasar ini
adalah tempatnya. Pedagang batu permata menyediakan berbagai macam
bentuk batu seperti intan dan batu permata lainnya, baik yang sudah di
asah ataupun yang masih kasar. Berbagai bentuk manik-manik juga tersedia
dan juga perhiasan perak. Anda juga dapat mengunjungi penggosokan intan
Kayu Tangi di Jalan Sukaramai, yang berada di belakang pasar ini.
Di jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat
penggosokan intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal
adalah penggosokan Intan Tradisional Kayu Tangi Martapura. Di sini intan
dan batu-batuan di bawa dan di gosok secara tradisional dengan berbagai
macam bentuk.
Selain terdapat penggosokan Batu Aji, tidak kalah menariknya adalah
kerajinan Manik-manik atau hiasan Arguci yang dikerjakan secara unik dan
berkelompok-kelompok oleh para pengrajin di Desa Melayu, Kecamatan
Martapura. Pemasarannya sampai ke Negara Malaysia dan Brunai Darussalam.
Danau Riam Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang
berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Berjarak sekitar 65 km dari
Kota Banjarmasin. Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi
Danau Riam Kanan yang luasnya 8000 hektar. Pulau Pinus yang terletak di
tengah danau merupakan tempat-tempat ideal untuk berekreasi keluarga
sambil menikmati kedamaian alam. Air danau yang jernih dan tenang
sangatlah ideal pula untuk bertamasya air, berenang, maupun memancing.
Tidak jauh dari Kota Martapura terdapat obyek wisata budaya yaitu Desa
Kelampayan Kecamatan Astambul, sebuah Makam Ulama besar yaitu Syekh
Muhammad Arsyad Al Banjari, penyebar agama Islam di Kalimantan, makam
ini banyak dikunjungi peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunai
Darussalam.
Pasar Terapung Lok Baintan berada di Sungai Martapura. Kegiatannya
hampir sama dengan Pasar Terapung yang ada di tepi Sungai Barito dan
yang membedakannya hanya para pedagang menggunakan topi yang disebut
Tanggui.
Taman Hutan Pinus letaknya sekitar sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin.
Rekreasi di bawah Hutan Pinus yang rindang, sehingga sangat baik duduk
di bawah pohon sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Taman
Hutan Pinus merupakan penghijauan kota dan kebun pembinaan. Taman Hutan
Raya Sultan Adam terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan,
sekitar 55 km dari Kota Banjarmasin yang mempunyai luas 106.400 ha.
Selain itu terdapat dua peninggalan jaman Belanda yang terletak 2 km
dari Tahura. Di sana ada Gajah Kampung, Rusa dan Buaya yang dilindungi.
Pengunjung datang setiap hari libur untuk menikmati alam yang indah dan
sejuk, juga sebagai tempat penelitian dan perkemahan bagi pelajar dan
mahasiswa.
|
|
|

E. Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kandangan merupakan kota transit bagi kendaraan Kota Banjarmasin yang
akan menuju ke Kota Nagara atau sebaliknya. Kota kecil ini memiliki
terminal yang cukup sibuk dan sebuah bangunan pasar tua dengan bentuk
arsitektur yang mengesankan peninggalan era kolonial. Jika anda singgah
di kota ini, cobalah makanan khas Kabupaten Kandangan yang lezat yaitu
Ketupat yang dimakan dengan Gulai Ikan Haruan.
Nagara merupakan kota kecil yang ditempati Sungai Nagara (cabang Sungai
Barito) dan sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tenpat ini
umumnya adalah rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat
musim hujan, hampir seluruh bagian kota tertutupair kecuali jalan yang
sengaja dibuat tinggi, namun pada puncak musim hujan, permukaan jalan
juga tertutup air sehingga Nagara berubah menjadi semacam “Kota Air”.
Menurut catatan sejarah, Nagara yang terletak tidak jauh dari kota
Kandangan, merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan
bernama Nagara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke
Bandarmasih yang kemudian berkembang menjadi Kota Banjarmasin saat ini.
Nagara juga menjadi pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, golok
dan keris. Para pengrajin ditempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis
senjata tajam seperti Mandau dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan
sarungnya.
Mandau adalah pedang tradisional suku Dayak yang dibuat di Desa Hadirau
dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya memnggunakan peralatan sederhana dan
diselesaikan sekelompok pengrajin dan Mandau hanya di buat untuk hiasan.
Tapi adapula Mandau yang khas dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang
ini dipercayai memiliki kekuatan magis yang diisi melalui upacara
ritual.
Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Nagara,
pengunjung bisa menyaksikan setiap tahapan pembuatan dengan peralatan
sederhana atau bahkan pengunjung bisa memcoba ikut untuk pembuatannya.
Pengrajin biasanya membuat bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang
terkenal adalah Dapur Nagara atau Anglo.
Gunung Kentawan lebih dikenal sebagai lambang sari kawasan Loksado
karena letaknya strategis dan dapat dilihat dari berbagai penjuru.
Gunung ini adalah kawasan hutaqn lindung berupa gunung batu yang
ditumbuhi pepohonan disekelilingnya, letak kawasan ini sekitar 28 Km
dari kota Kandangan, dan untuk mencapainyahanya jalan kaki lewat Desa
Lumpangi, muara Hanip atau Datar Belimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki
luas sekitar 245 ha, didalamnya terdapat aneka jenis flora termasuk
anggrek Hutan dan fauna yang dilindungi seperti Bekantan, Owa-Owa, Raja
Udang (Halcyon SP)dll.
Air Panas Tanuhi merupakan obyek wisata yang sangat indah dan menarik
untuk dikunjungi, disamping pemandangan yang indah juga tersedia
beberapa fasilitas seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo, Aula untuk
pertemuaan, Kolam Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas
Alam, Cafetaria, Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan
menuju tempat lokasi sangat mudah dari Ibukota Propinsi Banjarmasin 168
km bisa ditempuh dengan roda 4 selama 4 jam.
Balai Adat Malaris adalah yang paling besar diantara bali yang lain
dikawasan Loksado, berbeda dengan balia adat lainnya, balai ini masih
dihuni dimana ada 40 keluarga besar. Berjarak 2,5 km dari Loksado. Tidak
jauh dari Balai Malaris terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga
listrik dan sebuah riam untuk bemandi ria, yaitu Riam Berajang dan Riam
Anai.
Kawasan Loksado memiliki hutan primer banyak ditumbuhi pepohonan dan
kayu-kayuan yang beraneka ragam. Jenis pohon yang tumbuh diwilayah ini
adalah seperti: Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis, dan jenis
pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga
hidup berbagai satwa, seperti: Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka
jenis kera termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung, seperti:
Raja Udang, Enggang, Ayam, Hutan dll. Begitu pula dengan Kupu-Kupu
dengan aneka warna yang menawan.
Arung Jeram dengan rakit bambu di sungai Amandit adalah puncak dari
kegiatan perjalanan setelah beberapa hari. Kegiatan inilah yang paling
banyak disukai oleh banyak wisatawan dan yang palinng mengesankan. Ada
beberapa lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat
kesulitan dan waktu tempuh yang bervariasi tergantung dari keinginan
wisatawan itu sendiri.
Air terjun Haratai terletak di desa lebih kurang 15 menit perjalanan
dari Balai Haratai, dapat ditempuh dengan memasuki hutan bambu dan
perkebuna karet atau kayu manis. Air terjun tersebut bertingkat tiga
dengan ketinggian masing-masing 13 meter. Pengunjung dapat bermandi ria
pada telaga, tetapi dibagian bawah air terjunnya, atau hanya duduk-dudk
diatas bebatuan besar. Tersedia juga tempat ganti pakaian dan shel
teruntuk beristirahat.
Air Terjun Riam Anai ± 2 km dari desa Malaris Kecamatan Loksado
merupakan air terjun yang sangat deras dengan ketinggian 4 meter.
Air Terjun Kilat Api terletak di deas Tanuhi 4 km dari
penginapan/cottage Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 atau
roda 2.

G. Kabupaten Hulu Sungai Utara
Kota Amuntai, Ibukotanya Kabupaten Hulu Sungai Utara diapit dua sungai
yaitu sungai Tabalong dan Balangan. Untuk wisata kota, wisatawan dapat
mengunjungi Masjid Raya Amuntai, Pantai Amuntai atau melongok Taman Kota
Junjung Buih, berkunjung ke Monumen Perjuangan/melihat Monumen Itik
Alabio yang menghiasi kota.
Obyek wisata di daerah ini adalah Situs Candi Agung, peninggalan dari
kerajaan Negara Dipa yang dibangun oleh Empu Jatmika pada abad ke XIV
Masehi. Dari kerajaan inilah akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara
dan Kerajaan Kota Banjarmasin.
Menyaksikan lomba renang unik yaitu lomba renang Kerbau Rawa yang
menjadi atraksi yang menarik. Kerbau Rawa atau biasa disebut Kebau
Kalang yang hidupnya lebuh banyak di air. Untuk menarik kunjungan
wisatawan maka dilakukan terobosan dengan membuat lomba renang kerbau
rawa.
Masjid Jami Sungai Banar merupakan masjid tertua di Kabupaten Hulu
Sungai Utara yang dibangun tahun 1218 H. selain tempat ibadah juga
pernah dipergunakan para pejuang kemerdekaan RI untuk menyusun strategi
melawan penjajah Belanda, masjid ini sudah masuk dalam daftar
cagarbudaya dan banyak di kunjungi orang untuk berziarah.
|
|
|

I. Kabupaten Tanah Laut
1. Pantai Swarangan
Pantai Swarangan terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong.
Aksesibilitas ke obyek tersebut dapat ditempuh melalui transportasi
darat dengan jarak tempuh ± 52 km dari ibukota Kabupayen Tanah Laut (
Pelaihari).
2. Pantai Batu Lima
Pantai Batu Lima terletak di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung,
dari ibukota Kabupaten Tanah Laut (Pelaihari) berjarak ± 35 km. sarana
yang tersedia di objek ini seperti : Play Ground, Shelter dan Cottage
yang berjumlah 18 buah.
3. Bukit Khayangan
Bukit Khayangan memiliki pesona yang memukau dengan pemandangan
perbukitan dan hamparan perkebunan Kelapa Sawit. Aksesibilitas darat
dapat ditempuh ± 55 km dari Kota Banjarmasin tepatnya sebelum kita
menuju/memasuki Kota Pelaihari tentunya melewati objek wisata tersebut.
Sarana yang tersedia saat ini berupa tempat ibadah (Mushola), dan jenis
wisata yang bisa dikembangkan berupa wisata MICE (Wisata Meeting and
Conference).
J. Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai Pantai yang cukup panjang sekitar 200
km, dengan panorama yang indah. Masyarakat yang datang ke Kabupaten
Tanah Bumbu setelah melewati Kecamatan Sungai Loban menuju Pagatan akan
disambut dengan sejuknya udara laut. Ada tiga lokasi yang sementara ini
dijadikan sebagai obyek wisata pantai antara lain wisata Pantai Rindu
Alam, Pulau Salak dan Pulau Pagatan.
Obyek wisata alam lainnya adalah sebuah pulau yang terletak di selat
laut dan berbatasan dengan Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten
Kotabaru dengan luas wilayah sekitar 4500 m² dengan panjang sekitar 15
km terletak memisah.
Kita dapat mengelilingi pulau tersebut naik perahu motor sekitar 1 jam.
Konon kabarnya pada tahun 1970 seseorang peneliti dari Amerika pernah
mengadakan penelitian dari hasil survey dan observasi terdapat kandungan
nikel dan batubara.
Di pulau ini terdapat sumber mata air tawar. Ini menjadi pendapatan
masyarakat yang bertempat tinggal disana dengan menjual air tawar ke
Batulicin jika musim kemarau. Produksi air bersih rata-rata 40 m³ per
hari, kendati kemarau sumber ini tidak pernah kering dengan kualitas air
yang jernih.
Di pulau ini juga ada 2 buah lubang yang kedalamannya sekitar 15 m
mengarah ke dalam dan apabila kita berjalan di atas lubang tersebut
terdengar bunyi dengungan yang memantulkan bahwa lubang tersebut besar.
Menarik untuk menjadi tantangan bagi pecinta alam, serta kita yang ingin
menikmati keindahan alam Pulau Sewangi dengan lebatnya hutan di pulau
ini, maka ini dikatakan sebagai paru-parunya kabupaten Tanah Bumbu.
Di Kabupaten Tanah Bumbu juga terdapat Goa Sugung yang terjadi dari
proses alam terletak di km 44, jalan Kadeco Kecamatan Mentewe dengan
luas sekitar 12 ha, dan jarak dari ibukota dapat ditempuh kurang lebih
1,5 jam dengan kendaraan roda 4 dan roda 2.
Sebuah pemandangan yang jarang kita temui disini, kita dapat merasakan
kesejukan saat berada di dalam goa, pada hari libur tidak jarang Goa
Sugung menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar untuk berekreasi. Bagi
pecinta goa tempat ini merupakan tantangan tersendiri dan menjadi wahana
atau objek penelitian.
K. Kabupaten Kotabaru
Belum lengkap kalu wisata ke Kabupaten Kotabaru kalau kita belum
mengunjungi pantai Gedambaan 14 km dari Kota Kotabaru dengan pemandangan
yang khas dan ditambah sarana pendukung seperti Cottage (penginapan),
Mushola, Kolam Pemancingan dan Warung Makan serta tempat duduk yang
banyak tersedia. Dengan sarana parkir yang luas akan memudahkan kita
untuk berpiknik di Pantai Gedambaan. Dan tidur di Cottage Pantai
Gedambaan.
Batu Jodoh terletak di Pantai Aru Kecamatan Pulau Laut Selatan merupakan
tempat yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat terkabul segala
ikrar sepasang kekasih. Perjanjian atau ikrar dilakukan dengan duduk di
atas kedua batu tersebut kemudian sepasang kekasih tersebut saling
berikrar dengan begitu mereka meyakini bahwa ikrar mereka tersebut dapat
terkabul. Keyakinan ini sudah dipercaya masyarakat secara turun temurun
sehingga banyak wisatawan yang melakukan ikrar di atas batu tersebut
sebagai pembuktian dari keyakinan masyarakat.
L. Kabupaten Barito Kuala
Pulau Kaget terletak sekitar 12 km ke arah hulu dari Sungai Barito yang
merupakan habitat dari hewan unik yaitu Monyet Besar Berhidung Panjang
atau oleh penduduk setempat disebut dengan Kera Belanda/Bekantan karena
hidungnya panjang, mukanya merah serta perutnya yang gendut.
Pulau Kembang dapat dicapai dengan menggunakan perahu motor selama 30
menit dari pusat Kota Banjarmasin. Di pulau ini terdapat sebuah Vihara
Cina yang sudah sangat tua dan banyak dikunjungi keluarga Cina untuk
beribadah. Umumnya para pengunjung datang pada hari Minggu dan Vihara
ini dijaga oleh sekumpulan kera berekor panjang yang banyak mendapatkan
makanan dari pengunjung seperti kacang, pisang dan telur.
Kabupaten Marabahan adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 65 km
dari Kota Banjarmasin ke Hulu Sungai Barito. Di kota ini wisatawan
dapat melihat rumah-rumah tua bergaya tradisional Banjar yang terbuat
dari kayu di pinggir sungai dengan suasana kehidupan masyarakat
disekitar sungai. Dari Marabahan anda dapat menyewa perahu motor ke
Margasari yaitu sebuah desa yang menghasilkan aneka barang kerajinan
tangan terbuat dari rotan dan bambu seperti Tas, Bakul, Kipas Tangan dan
Topi.
sumber :
http://www.kalselprov.go.id/potensi-...mantan-selatan